Explore Palembang with Kacang Kedelai Hitam Pilihan

Wong kito galo!




Pertama kali gue pergi ke Palembang emang gak ada niat sama sekali untuk kesini. Dengan niatan awal hanya ke Lampung saja untuk sekedar berkunjung kerumah abang gue, lalu terpintas untuk pergi ke Palembang. Langsung gue cari tiket kereta murah pagi untuk berangkat kesana. Dan uniknya harga tiket murah disini itu jauh banget sama harga tiket murah kereta-kereta di Jawa. Dengan memesan di loket Indomaret terdekat yang ada mesin untuk membeli tiket, disitu banyak banget pilihan menu untuk melakukan pembayaran, salah satunya tiket kereta.

Terpilihlah gue berangkat tanggal 18 September 2018. Tiket yang kemarin gue pesen di Indomaret hanya Rp. 37.000 itu udah sama biaya admin. Gue awalnya gak menduga kalau harganya bisa semurah itu huahahaha. Dengan persediaan pakaian yang ala kadarnya buat eksplore Palembang dan perbekalan yang cukup dari sang kakak ipar, akhirnya gue berangkat ke stasiun Tanjung Karang yang letaknya gak jauh banget dari rumah abang gue. Dengan tujuan stasiun Kertapati yang tidak lain tidak bukan adalah stasiun terakhir dalam perjalanan ini.

Perjalanan cukup panjang yaitu 10 jam perjalanan dengan kursi tegak bagaikan anak paskibra yang selalu duduk tegak huahaha. Banyak ketemu orang-orang baru selama perjalanan, dari seorang bapak tukang cukur yang merantau ke tanah Sumatera hingga keluarga kecil yang sedang pulang kampung ke arah Lampung Utara.

Setelah 10 jam perjalanan berakhir, akhirnya gue sampai juga di tempat tujuan yaitu stasiun Kertapati yang tepatnya ada di Kota Palembang. Gue dijemput sama kaka sepupu gue namanya Mas Bayu yang sudah lama tinggal disini, dan langsung juga diajak makan seafood pinggir jalan langganannya. Akhirnya sampai kerumahnya yang lumayan jauh dari stasiun. Langsunglah gue mandi dan rebahan huahahaha punggung terasa lumayan pegel euy duduk siap 10 jam.

Besoknya gue langsung diajak makan makanan khas Palembang sama Mas Bayu di warung Cek Tasya, dalam bahasa sini 'Cek' ini artinya 'tante'. Gue yang baru pertama kali makan pempek di kota asalnya, merasa bingung kok disini pempek udah kaya gorengan anget huahahaha bisa langsung ambil sendiri yang sudah disediakan di masing-masing meja. Dengan menggunakan mangkok kecil yang isinya hanya muat untuk cuka/cuko, lalu di cocol-cocol pempeknya, bisa juga diseruput cuka/cukonya biar terasa lebih nikmat huahahaha.


ada pempek biasa, otak-otak, dan lenggang.

Gue memang sudah janjian sama seorang kawan yang sedang kuliah di Universitas Sriwijaya ini, yaaaa tak asing di telinga gue dan kawan-kawan deket gue memang huahahaha, namanya Malika. Keesokan harinya tepat hari kamis gue janjian sama dia di Kampus Unsri, tapi naas dan apes banget, ketika gue sampe sini cuaca Palembang sedang tidak mendukung huhuhu. Dengan basah kuyub gue dan Malika langsung melipir ke kedai Martabak Har di daerah Simpang Sekip yang sudah menjadi ciri khas makanan disini.

Gambar terkait
cc tripadvisor.com

Belum puas jalan-jalan karena cuaca tak mendukung, keesokan harinya gue melanjutkan perjalanan untuk eksplore ke beberapa tempat di Kota Palembang. Setelah Jumatan, gue langsung janjian sama Malika di Mall Palembang Icon. Dengan menggunakan motor matic yang gue pinjem dari rumah Mas Bayu, gue menerjang gerimis-gerimis deras Kota Palembang huahaha.

Perjalanan kali ini, gue akan mencoba naik kereta LRT yang sudah beroperasi di Palembang. Secara tempat sih bersih dan penataannya rapih, mungkin karena baru dibuka kemarin pas Asian Games berlangsung. Memesan tiket dari Stasiun Bumi Sriwijaya menuju ke Stasiun OPI (Ogan Permata Indah) dengan harga Rp. 5000. Lalu setelah sampai sana gue iseng-iseng masuk ke mall nya, eh ternyata sama aja kaya SMS yang ada di Tangerang huahaha. 


Selanjutnya gue memesan tiket kereta dengan tujuan Stasiun Jembatan Ampera dengan harga Rp. 5000 kalau tidak salah, gue lupa hehehe. Dari sini kita bisa melihat jembatan Ampera dari atas, apik pisan euy! setelah sampai sini, gerimis masih melanda Kota Palembang huhu. Langsung deh gue meilipir ke Monumen Ampera (MONPERA) untuk berteduh sambil foto-foto sejenak. Dan di dekat situ ada sebuah Museum yang sudah berdiri lumayan lama, namanya Museum Sultan Mahmud Baharudin II, apes juga pas gue kesitu museum sudah tutup:( .


depan MONPERA nich


nah ini depan Museumnya.

Setelah puas foto-foto dan berhujan-hujan ria di kawasan Monpera dan sekitarnya, langsung gue meilipir ke Dermaga Point untuk menghangatkan badan sambil makan cream soup. Disini kita dapat melihat keindahan jembatan Ampera dari angle yang berbeda, seperti ini contohnya huehehe.


nah ini ketika senja tiba, langit tetap gelap karena cuaca Palembang tidak mendukung.


ketika malam hari ditemani oleh indahnya gemerlap bintang.

Nah kebetulan perut sudah mulai lapar, langsung deh gue melipir ke sebuah perahu yang sedang merapat, perahu itu bukan sebagai perahu penumpang yaah, melainkan warung pempek lokal dengan sensasi makan diatas perahu. Enak banget euy pempeknya dengan harga Rp.1.500 / pempek, dan jangan lupa buat nyobain makana khas Palembang yang satu ini, namanya model. Ini adalah pempek yang direbus sepertinya dan juga ditambah dengan kuah tekwan ditambah soun, beuh mantap euy huahahaha.


nah ini dia perahunya.

                               

ini namanya Model.
Setelah puas makan Pempek di pinggiran sungai musi, dan berhubung LRT tidak beroperasi ketika malam hari, langsung deh gue mesen grab ke arah mall Palembang icon, soalnya sekalian ambil motor takut bayar lebih huahaha. Dari Palembang Icon, perut kok tetep laper, langung dah mumpung di Palembang gue nyobain Mie Celor. Warung H. Syafei 26 ini memang terbaik kalo masalah mie celor, enak bangett!!! kuahnya kentel banget dan mienya itu empuk huahaha.


mie celor H. Syafei 26

Setelah ber-wisata kuliner di daerah Palembang, dari pempek, lenggang, model, hingga mie celor udah gue cicipi semua, dan dipenghujung perjalanan gue anterin Malika ke kontrakannya yang gak jauh dari tempat kita makan mie celor ini. 

Gue balik langsung ke Tangerang jadi gak mampir dulu ke Lampung, padahal beberapa baju kotor masih ada disana hahaha. Gapapalah mumpung dibeliin tiket pesawat gretong sama Mas Bayu hihihi. Sabtu sore gue langsung melipir beli oleh-oleh pempek untuk orang rumah, gue belinya di warung Cek Tasya. Sesampainya di Bandara tumbenan Lion Air gak delay hahaha malah sejam lebih cepet. 

Dan sekian sudah perjalanan gue kali ini bersama Kacang Kedelai Hitam Pilihan selama di Kota Palembang. Ada niatan sih pengen kesana lagi, tapi ke daerah Lahat, Pagaralam, Oku, dan sekitarnya, katanya banyak banget wisata alam disana. InshaAllah.

Untuk selengkapnya bisa liat di IGTV gue @oraaanghitam ini linknya!

Keep traveling guys!!!



terimakasih atas jamuannya!






















Comments

Popular posts from this blog

PUTIH ABU-ABU YANG TAK PERNAH PUDAR

Udah lama gak traveling lagi, huft.

Ada apa di Banten?