Let's get lost in West Java! (Cianjur-Sukabumi)
Seperti biasa gue berangkat dari Depok sekitar jam 8 pagi. Rombongan Depok gue sama 3 orang temen gue berangkat ke Bogor dulu untuk menjemput 2 kawan yang tinggal di sana. Setelah beberapa lama kita kumpul untuk merencanakan rute perjalanan yang akan dilalui, kita akhirnya berangkat sekitar jam 10.30 pagi. Pukul 12 siang kita berhenti di Masji At-Ta'un untun Sholat Jumat. Kita ke Cianjur akan tinggal dirumah salah satu kawan gue yang bernama Reza, ia memang asli sana, makanya gue dan temen-temen merencanakan trip kesana dan beberapa tempat yang ada disana.
| berangkaaattt!! |
Perjalanan cukup memakan waktu sekitar 4 jaman kalau lewat puncak. Kita janjian disana sama Reza yang sudah sampai duluan kesana. Sampai rumahnya sekitar pukul 2 siang. Disuguhkan dengan pematang sawah yang luas dan area asri yang masih sejuk, membuat gue dan temen-temen betah untuk tinggal disini hehehehe. Makan siang kita beli beberapa lauk dan 2 nasi yang sudah ditimbel, berhubung si reza juga sudah masak nasi walaupun tidak seberapa. Kita langsung aja ngaliwet di pelataran rumahnya si Reza.
| Ngaliwet heula lurrr |
Makan seadanya dengan lauk pauk khas sunda pas banget sama lidah kita semua hahahaha. Malemnya kita iseng-iseng menyusuri Kota Cianjur, Ke kedai kopi yang biasa reza sama temannya berkumpul untuk bersenja gurau sambil bercerita tentang diperjalanan tadi dan juga masih ngomongin tentang UTS huahahaha.
Esoknya kita bangun pagi untuk bergegas berangkat ke Sukabumi. Niatnya sih berangkat jam setengan 7, taunya kendala lain membuat kita jalan jam 9 pagi. Kita ketemuan sama teman Reza semasa SMA yang sudah stay di Cianjur sehari sebelum kita datang. Ia bernama Yogi atau biasa dipanggil igoy. Igoy kuliah di Universitas Pakuan Bogor jurusan Biologi.
Tanpa basa-basi kita langsung berangkat ke Sukabumi via jalur Cianjur Selatan. Melewati perbukitan dan jalan yang berkelok-kelok, menjadi hal yang sudah biasa jika lewat jalan itu. Niatnya ada beberapa curug yang akan didatangin sama kita, tetapi karena satu dan lain hal, kita hanya mengunjungi ke 1 curug saja, yaitu curug Cikondang yang ada di kecamatan Campaka, Cianjur. Jadi, diperjalanan menuju ke curug ini kita disuguhkan dengan pemandangan sawah dan yang paling indah adalah pemandangan kebun teh yang luaaasss!!!
| enak banget viewnya segeerrrr @fpahlefi |
Tetapi jalannya masih dalam tahap perbaikan, dan motor-motor kita terpaksa melewati jalan yang berbatu. Tapi sesampainya disana, perjalanan yang membuat motor kita bekerja 2x terbayar sudah dengan pemandangan perbukitan yang luas dan curugnya yang wooowww!!!
| look is dat! @dzahabi03 |
Untungnya curug ini tidak keruh padahal malamnya habis hujan deras. Biasanya beberapa curug yang sudah gue datengin sebelumnya kalau semalemnya hujan itu keruh. Perjalanan yang lumayan menguras bensin dan tenaga akhirnya terbayarkan dengan keindangan curug Cikondang yang epic!!!
| wow epic! |
Perjalanan panjang yang gak sia-sia membuat kita selalu bersyukur akan keindangan alam Negeri ini. Alhamdulillah. Selanjutnya, perjalanan kita lanjutkan ke Sukabumi via Cianjur selatan. Selama di perjalanan, kta melewati jalanan yang berkelok, tanjakan yang curam, dan turunan yang curam pula. Dikelilingi oleh hutan belantaran yang lebat, pematang sawah, dan jurang-jurang yang tinggi. Perjalanan ini adalah perjalanan terpanjang gue dan temen-temen gue, sekitar 230km yang kita jalani dari Cianjur-Ujung Genteng.
Disuatu ketika langit mulai gelap dan waktu menunjukan pukul 20.00, hujan lebat turun dan kabut mengahalangi pandangan gue dan temen-temen. Langsung saja kita melipir ke sebuah kedai atau warung kecil di pinggiran jalan. Biasanya warung itu menjual beberapa minuman hangat seperti kopi dan teh, dan juga warung ini untungnya jual bensin untuk pengunjung yang lewat jalan itu. Hujan terlihat sudah mulai reda walaupun terdengar sangat deras, tanpa basa-basi untungnya kita per motor pada bawa jas hujan. Langsung saja berangkat malam itu pukul 20.30, menyusuri jalan yang gelap dan hujan lebat yang dikelilingi hutan belantara, membuat gue dan temen-temen hanya bisa pasrah dan berjalan hati-hati.
| beginilah keadaan jalannya jika langit masih terang |
| iseng foto sambil istirahat sebentar |
Akhirnya terliat sudah plang Ujung Genteng 22km lagi. Langsung saja kita beristirahat dan membeli makanan ringan, mie, dan alat mandi seperti sabun dan sampo. Kumpulin duit Rp. 50.000 / orang. Tanpa basa-basi kita langsung masuk ke area wisata Ujung Genteng dengan harga per motornya itu Rp. 8000. Kita diarahkan menuju homestay yang paling ujung dekat dengan pantai. Harga kamar per malemnya hanya Rp. 250.000, itu sudah ada kasur, kamar mandi, dan TV.
Ujung Genteng merupakan Pantai yang berada di daerah Sukabumi Selatan, Jawa Barat. Disini juga ada penangkaran penyunya, dan juga bisa ikut para nelayan untuk mencari lobster. Disini jeleknya sih ada banyak tempat karaoke dan lokalisasi yang bisa juga jadi tempat pria hidung belang betah untuk singgah.
Ini adalah potret Pantai Ujung Genteng dipagi hari..
| hati-hati tong! |
| yaelah ribut mulu lauuu |
| cabut aaahhh |
Setelah kita bermalaman dan menikmati indahnya pantai dipagi hari, langsung kta bersiap-siap unutuk berangkat ke Ciletuh Geopark. Gue tau tempat ini dari akun sosial medianya @folkindonesia yang memang kerap sekali memposting keindahan-keindahan alam Indonesia ini. Perjalanan memakan waktu 1 jam 40 menitan dengan jarak tempuh sekitar 53km. Sama halnya dengan perjalanan menuju ujung genteng, kita disuguhkan dengan pemandangan pesawahan yang indah dan keadaan udara yang masih sejuk dan asri.
Ciletuh-Pelabuhan Ratu merupakan Geopark yang baru saja ditetapkan oleh UNESCO sebagai Geopark baru yang ada di Sukabumi, Jawa Barat. Bangga sekali dengan adanya potensi alam yang sangat mumpuni yang dimiliki oleh Indonesia. Tidak hanya Bali saja dan Indonesia bagian timur, tetapi Indonesia bagian barat juga menyimpan berjuta rahasia dan alam yang indah didalamnya. Kita langsung ke Puncak Panenjoan, tetapi tidak lengkap, gue dan 3 orang temen gue ketinggalan rombongan, cuma 4 orang teman yang sudah jalan duluan, jadi yaa sudah deh gue gak sempat menikmati Puncak Panenjoan huhuhu.
Selepas itu kita langsung menyusuri ke Pantai Palangpang yang tidak jauh dari Puncak Panenjoan. Pantai ini merupakan pintu masuk untuk ke area Geopark Ciletuh. Pasir putih dan laut yang luas menajadi ciri khas sana yang membuat pengunjung tidak bosan untuk datang 2 kali. Kemaren pas sampai sana kita telat beberapa jam saja, karena sebelumnya ada festival color run yang diselenggarakan oleh pihak Ciletuh Geoparknya.
| ini dia pantainyaaa |
| baru banget nyampe ini hahaha |
| landmark yang bisa dijadikan tempat foto sebgai tanda pernah berkunjung kesini. |
Sebenarnya kita pengen banget berkunjung ke beberapa curug yang ada disini, tetapi beberapa hal seperti air keruh karena habis hujan dan juga mengejar waktu pulang agar tidak kemalaman yang membuat kita mengurungkan niat untuk pergi kesana. Ada Curug Cikanteh, Curug Cimarinjung, Curug Sodong, Curug Awang, dll. Ada banyak tempat yang bagus dan Instagramable banget kalau kalian mau berkunjung kesini!
Sehabis dari pantai Palangpang, kita semua langsung pergi ke Puncak Darma untuk melihat keindahan seluruh area dari Ciltetuh Geopark. Jalannya sangat terjal dan bebatuan, sebenarnya jalan ini juga baru saja dibuat jadi masih sangat kasar jalannya. Banyak mobil dan motor yang gak kuat buat naik, jadi pas itu temen gue abi boncengan sama hakqi, karena motor Saep nya si haki gak kuat, si abi jadi jalan hahahaha.
Sesampainya di Puncak Darma gue cuma bisa bilang "Subhanallah" indah banget asli!!! Terlihat hamparan pantai luas yang begitu indah dan juga area persawahan yang begitu hijau, yang membuat gue begitu bersyukur bisa lahir dan besar di tanah Ibu Pertiwi ini. Alam juga mengajarkan kita cara untuk selalu bersyukur dan rendah hati, melihat manusia-manusia yang ada dibawahnya terlihat kecil sekali bila dilihat dari atas puncak.
berikut adalah beberapa foto yang gue ambil di Puncak Darma.
| peace! |
| muka bahagia |
Setelah lama menikmati pemandangannya kita langsung bergegas menuju ke arah Pelabuhan Ratu. Ini merupakan jalan pulang tercepat. Ada kendala pada saat kita diperjalanan pulang, rem motor gue dan haki blong karena keseringan memakai remnya. Turunannya curam semua jadi mau gak mau emang harus sering mainin rem biar gak bablas hahaha. Sambil istirahat sebentar di sebuah kedai kopi pinggir jalan, sambil menikmati pemandngan pantai lagi dan juga sambil meminum segelas kopi dan teh menjadi penghangat kita semua.
Perjalanan dimulai dari kedai kopi sekitar pukul 15.00, kita menyusuri jalan yang berkelok dengan tanjakan dan turunan yang curam, yang membuat motor kita harus bekerja 2x lagi agar tetap jalan. Seampainya di pertigaann arah Pelabuhan Ratu. Gue dan 5 orang teman gue yang gue bawa dari Depok dan Bogor harus berpisah dengan Reza dan Igoy yang harus pergi ke Cianjur dulu baru ke Jakarta. Setelah bersalam-salaman dan tos-tosan langsunglah kita jalan dan mencari makan dipinggiran jalan. Makan ayam bakar terenak yang pernah gue makan! harganya pas banget sama kantong mahasiswa, cuma Rp. 15.000 saja bisa mendapatkan 1 porsi ayam sama nasi. Padahal tempatnya hanya di pinggiran jalan saja, jarang orang yang tau.
Perjalanan langsung kita mulai sehabis makan. Sekitar jam 16.00 lewat dikit. Jalur yang kita ambil adalah Pelabuhan Ratu-Bogor via Cikidang dan Cibadak. Sama halnya dengan perjalanan berangkat, jadi jalan disini juga lumayan ekstrim, lewat hutan belantara yang luas banget, tanjakan yang terjal dan turunan yang curam. Untung aja gue dan temen-temen gak kemaleman lewat situ, kalo kemaleman kan yaa lumayan bikin adrenalin naik huahahaha.
Berhenti di rest area kawasan Cibadak untuk beristirahat dan sholat Maghrib. Setelah rebahan sebentar dan minum kopi hangat, langsung aja gue dan temen-temen berangkat ke Depok via Tajur, Bogor. Badan sudah terasa capek banget kaya ancur remuk dari sekujur punggung sampe pantat hahahaha.
Akhirnya kita sampai di Depok sekitar pukul 22.30. Tanpa basa-basi gue langsung ke kamer kos, mandi, langsung tiduuuurrrr!!!
Pelajaran yang gue dapet adalah:
Nikmati saja perjalanannya, dengan teman-teman terdekat dan suasana hangat itu merupakan rasa nikmat yang tiada tara. Selalu bersyukur atas segala kenikmatan dan keindahan alam yang Allah beri, apa salahnya kita menjaga dan melestarikannya? Dengan ini kita bisa menceritakan kepada anak cucu kita tentang pentingnya menjaga alam ini.
So, keep traveling guys!!!
![]() |
| SALAM DARI KAMI PASUKAN ANTI HIBERNASI ! |

Bikin vlognya dong
ReplyDeletegua tidak pandai ngomong depan kamera nih huahaha
Delete